Nabi Ayub as, Kesabaran yang harus ditiru
Nabi Ayyub as. Adalah seorang rosul Allah yang disebutkan dalam Al-Quran. Ia memiliki tanah luas di Syiria. Di Negri Syiria ia memiliki berbagai macam kekeyaan mulai dari unta, sapi, kambing, kuda , dan keledai. Selain itu Allah memberinya keluarga dan anak-anak lakilaki maupun perempuan yang bnyak . Suatu kekayaan yang tidak dimiliki orang manapun kecuali Nabi Ayyub di Zamannya.Dia juga seorang yang baik,pandai bersyukur, bertaqwa, suka bersedekah dan tidak sombong.
Suatu saat , Syaitan mencoba melemahkan keimanan Nabi Ayyub as. Dengan cara membisikkan bisikan jahatnya kepada Nabi Ayyub as. , namun Nabi Ayyub tetap kokoh imannya dan tak goyah sedikitpun . Sampai akhirnya Syaitan mengusulkan pada Allah “Ya Allah, coba saja Engkau cabut nikmat-nikmat yang kau telah berikan pada Ayyub, aku yakin dia tak akan bertaqwa padaMu lagi”. Sebenarnya Allah sudah tahu bahwa Nabi Ayyub as. tak akan goyah imannya, namun demikian Allah mengujinya dengan ketiadaan hartanya dan kematian anak-anaknya. Tetapi Nabi Ayyub as. tetap sabar tanpa keluh sedikitpun, tanpa terputus dalam menyembah dan bersyukur kepada Tuhannya.
Lebih dari itu Allah menguji pada tubuhnya dengan ujian yang sangat luar biasa, yaitu penyakit antara kulit dan tulang, sehingga sanak saudara serta teman-tamannya menjauh darinya. Tidak seorang pun yang dekat dengannya kecusli istrinya. Istrinya dengan ikhlas dan sabar merawat Nabi Ayyub as. Sedangkan bagi Nabi Ayyub as. bencana ini makin membuatnya lebih dekat kepada Allah dan memperkuat keimnanya.
Penyakit tersebut menyiksa Nabi Ayyub selama tujuh tahun, meski begitu iatak pernah lpa menyebut asma Allah. Syaitan pun tak tinggal diam melihat keimanan Ayyub yang sangat , kemudia dia mengusulkan pada Allah agar istri Nabi Ayyub meninggalkan suaminya. Maka istri Nabi Ayyub as. meniggalkan Sang Nabi yang dalam keadaan lemah lunglai, Istrinya tak tahan kemiskinan dan mengikuti bisikan Syaitan, dan ketika istrinnya hendak pergi Nabi Ayyub bersumpah akan memukulnya seratus jilid(cambukan) jika ia sembuh nanti. Setelah Nabi Ayyub ditinggal istrinya pergi, ia makin mendekatkan diri kepada Allah karena dalam posisinya seperti ini hanya Allah yang dapat menolongnya.
Maka Allah menolong Nabi Ayyub setelh menguji kesabarannya dengan ujian yang sngat sulit (lebih sulit dari ulangan harian).Seperti Firman Allah dibawah ini.
“ Dan ingatlah ketika hamba Kami, Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: ‘Sesungguhnya aku diganggu Setan dari kepayahan dan siksaan. (Allah berfirman) ‘ Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum,” ( QS. Shad 38:41-42).
Maka setelah Nabi Ayyub as. mandi dan minum dengan air tersebut, hilanglah penyakit kulit yang bertahun-tahun telah dideritannya. Tak lama setelah Nabi Ayyub sembuh, istrinya dating kembalai. Dan Nabi Ayyub hendak melaksanakan sumpahnya, Allah memerintahkan mengambil seratus helai dari akar bulir(gandum), lalu dikumpulkannya dalam satu jilid kemudian dipukulkan pada istrinnya dengan sekali pukul. Dengan demikian Nabi Ayyub as. sudah memenuhi sumpahnya.
Nabi Ayyub kembali memperoleh kekayaan dan anak-anak yang banyak seperti sedia kala. Setelah itu Nabi Ayyub as. hidup dalam kesenangan hingga ia wafat. Dan Syaitan gagal melemahkan bahkan menghilangkan keimanan Nabi Ayyub as.
Dari kisah tersebut kita bisa mengambil banyak pelajaran diantaranya meniru kesabaran Nabi Ayyub as., dimana ada kesulitan pasti ada kemudahan, dan semua cobaan dari Allah semata-mata untuk menguji keimanan kita.
So Guys, jangan cepet mengeluh dan bersabar , OK…
Indonesia harus lebih sabar untuk menghadapi polemik yang ada...
0 komentar:
Posting Komentar